Friday, October 12, 2012

transmisi budaya dan biologis serta awal perkembangan

Transmisi budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit diubah. Transmisi budaya adalah cara sekelompok orang atau hewan dalam suatu masyarakat atau budaya cenderung untuk belajar dan menyampaikan informasi baru.

Pewarisan budaya belajar dapat disamakan dengan istilah Transmisi kebudayaan. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat.
Pembahasan kepribadian pada umumnya membicarakan aspek internal individu, sementara budaya belajar berkaitan dengan aspek eksternal individu.

Hereditas, menurut kamus besar ilmu pengetahuan, adalah keadaan suatu  organisme cenderung  untuk  memiliki sifat sama seperti induknya; sesuatu yang bersifat  baka dan    diturunkan   dari generasi ke generasi berikutnya. Terbawa faktor  keturunan pada kromosom. Selain  itu hereditas  juga  memliki arti sifat  keturunan,  transmisi biologis  karakteristik  genetik   dari  induk  kepada  turunannya

Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan
Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.

Gaya kelekatan adalah derajat keamanan yang dialami dalam hubungan interpersonal. Gaya-gaya yang berbeda pada awalnya dibangun pada saat masih bayi, tetapi perbedaan dalam kelekatan tampak mempengaruhi perilaku interpersonal sepanjang hidup.


Attachment : kelekatan, dalam kbbi : sangat erat menempel. Istilah Kelekatan (attachment) untuk pertamakalinya dikemukakan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby. Kemudian formulasi yang lebih lengkap dikemukakan oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 (Mc Cartney  dan Dearing, 2002).
Teori kelekatan pertama kalinya digunakan untuk menjelaskan hubungan antara bayi dan pengasuh utama (Bretherthon dalam Buren & Cooley, 2002). Hubungan anak dengan orang tua merupakan sumber emosional dan kognitif bagi anak. Hubungan tersebutmemberi kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan maupun kehidupan sosial. Hubungan anak pada masa-masa awal dapat menjadi model dalam hubungan-hubungan selanjutnya. Hubungan awal ini dimulaisejak anak terlahir ke dunia, bahkan sebetulnya sudah dimulai sejak janin berada dalam kandungan (Sutcliffe,2002).

TEORI TENTANG KELEKATAN BAYI :

Bowlby menjelaskan sejumlah kunci yang menunjukkan kelekatan anak pada orang dewasa :
  1. Seorang anak dilahirkan dengan predisposisi untuk lekat pada pengasuhnya.
  2. Seorang anak akan dapat mengatur perilakunya dan menjaga hubungan kelekatan dengan orang yang dekat dengannya yang merupakan kunci kemampuan bertahan hidupnya secara fisik dan psikologis.
  3. Perkembangan social sangat berhubungan dengan perkembangan kognisi.Seorang bayi berusia 6 bulan ke atas bertemu dg wanita selain ibunya, dia mulai bisa mengenali bahwa dia bukan ibunya. Seorang bayi mengenali ibunya dengan menunjukkan senyum
  4. Seorang anak akan memelihara hubungan dengan orang lain jika orang tersebut banyak menunjukkan fungsinya yang bertanggungjawab pada diri anak itu.
  5. Jika orangtua tidak mampu menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan anak, maka anak akan mengalami hambatan dalam perkembangan emosi dan kemampuan berpikirnya.
  6. Perilaku anak seperti tersenyum, memanggil, menangis, menggelayut menunjukkan perilaku kelekatan pada orang yang ada di hati anak.

sumber:
http://www.imadiklus.com/2012/04/kajian-antropologi-teknologi-pendidikan-kasus-transmisi-budaya-belajar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_kelekatan

Ervika, Eka. (2005). Kelekatan (Attachment) Pada Anak. Medan; Universitas Sumatera Utara. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2012 dari http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-eka%20ervika.pdf

No comments: