pengertian Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya
dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha
psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta
mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan
tersebut.
menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah
kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus
memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian
pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan
antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan
banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi
baru dan menekankan beberapa kompleksitas: Riset lintas-budaya dalam
psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel
psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud
mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai
kemunculan perbedaan perilaku
tujuan dari psikologi lintas budaya adalah untuk mempelajari
peran
budaya
terhadap
perilaku,
pikiran,
dan
emosi.
Pemahaman Budaya dalam Psikologi
Budaya merupakan suatu konsep abstrak dan acapkali disalah artikan dengan menyetarakan istilah tersebut atau mengartikannya dalam pengertian ras, etnis (suku bangsa) atau bangsa (nationality). Padahal budaya adalah suatu konsep rumit yang merekat pada banyak aspek hidup dan kehidupan. Beberapa aspek melibatkan aspek materi seperti makanan dan pakaian, sedang beberapa lagi mengacu pada komunitas dan struktur terpisah seperti organisasi perusahaan; yang lainnya mengacu pada perilaku individu, melakukan aktivitas seperti kegiatan keagamaan.
Pengejawantahan dari budaya dapat dilihat, diamati dan dirasakan. Contoh dalam hal perbedaan budaya untuk perilaku menyapa orang lain (greeting). Budaya Amerika terbiasa dengan bersalaman saat menyapa orang lain, sedangkan budaya Jepang misalnya melakukan perilaku menyapa dengan cara membungkukkan badannya.
Budaya merupakan satu konsep yang dapat menjelaskan perilaku nyata, perubahan dalam perilaku akan "memaksa" perubahan budaya, kesenjangan antara perilaku dan budaya menghasilkan ketegangan yang dapat merubah corak budaya.
Definisi budaya secara luas adalah suatu sistem aturam yang dinamis (eksplisit dan implisit) yang di tumbuh-tradisikan oleh kelompok/komunitas tertentu agar tetap eksis keberadaannya, melibatkan sejumlah sikap, nilai, kepercayaan, norma dan perilaku yang disepakati bersama tetapi mungkin dipahami berbeda oleh spesifik unit, komunikasi lintas generasi, relatif stabil tetapi berpotensi untuk berubah lintas waktu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Budaya
Berbagai faktor dapat mempengaruhi aspek-aspek budaya komunitas tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan wilayah tempat budaya tersebut berada memiliki peran atas pembentukan budaya masyarakatnya. Misalnya, wilayah suatu Negara memiliki sumber daya alam terbatas biasanya membentuk budaya masyarakatnya sebagai pekerja keras, memiliki kerjasama tim dan semangat kerja tinggi.
Populasi yang besar juga mempengaruhi budaya. Komunitas dengan jumlah populasi besar memungkinkan terjadinya "groupism" dan hirarki birokrasi. Beberapa faktor lainnya yang juga dapat berpengaruh terhadap budaya adalah teknologi dan cuaca/iklim suatu wilayah.
Budaya merupakan konstruk individu dan sosial. Seseorang (individu) dapat berperilaku atas nilai-nilai, kepercayaan dan sikap yang disepakati bersama, maka ia akan memperlihatkan budaya dari komunitas tersebut. Tetapi sebaliknya, bila dalam perilakunya dia tidak menunjukkan sikap, nilai dan kepercayaan yang dianut komunitasnya, maka ia tidak bisa dikatakan memperlihatkan suatu budaya tersebut.
Budaya Ras, Etnis dan Bangsa
Tidak mesti dua orang yang berasal dari ras, etnis atau bangsa yang sama akan memiliki budaya yang sama pula. Contoh adalah orang Asia (Jepang, India atau Indonesia) yang telah lama menetap di Amerika sehingga memiliki budaya yang agak berbeda dengan orang Asia yang tinggal di Asia. Hal ini disebabkan proses interaksi kultural yang sudah demikian lama menyebabkan budaya orang Asia yang tinggal di Amerika berbeda dengan orang Asia yang tidak menetap disana. Budaya adalah perilaku yang dapat dipelajari sehingga dapat berubah sedangkan ras, etnis dan bangsa, tidak.
Ethnocentrism berkaitan erat dengan stereotype yang diartikan secara umum sebagai sikap, kepercayaan, atau opini tentang orang yang memiliki latar budaya tertentu. Stereotype bisa menjadi basis seseorang menilai orang lain, namun hal ini cukup riskan jika tidak luwes dalam memperhatikan perbedaan individual dalam satu budaya tersebut. Melakukan penilaian prematur membuat situasi tidak kondusif dalam memahami budaya.
pengertian psikologi indigenous adalah kajian psikologi yang memperhatikan budaya setempat. contohnya: tidak memandang mata saat berbicara pada suku bangsa jawa
pengertian psikologi budaya adalah mempelajari jiwa manusia dengan memperhatikan faktor budaya
pengertian antropologi adalah adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang
sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budayahttp://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2558:psikologi-lintas-budaya&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi
No comments:
Post a Comment