dalam psikologi, msa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus perkembangan seseorang. Di masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja tidak dapat dikatakan lagi sebagai anak kecil, namun ia juga belum dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Hal ini terjadi oleh karena di masa ini penuh dengan gejolak perubahan baik perubahan biologik, psikologik, mapun perubahan sosial.
dalam keadaan ‘serba tanggung’ ini seringkali memicu terjadinya konflik antara remaja dengan dirinya sendiri (konflik internal), maupun tidak diselesaikan dengan baik maka akan memberikan dampak negatif terhadap perkembangan remaja tersebut di masa mendatang, terutama terhadap pematangan karakternya dan tidak jarang memicu terjadinya gangguan mental.
kesulitan dan persoalan yang muncul pada fase remaja ini bukan hanya muncul pada diri remaja itu sendiri melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat. Dimana dapat kita lihat seringkali terjadi pertentangan antara remaja dengan orangtua, remaja dengan guru bahkan dikalangan remaja itu sendiri.
mengapa hal ini bisa terjadi? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa keberadaan remaja yang ada di antara dua persimpangan fase perkembanganlah (fase interim) yang membuat fase remaja penuh dengan kesukaran dan persoalan. Dapat dipastikan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan transisi atau peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain seringkali mengalami gejolak dan goncangan yang terkadang dapat berakibat buruk bahkan fatal (menyebabkan kematian).(Syah, 2001)
namun, pada dasarnya semua kesukaran dan persoalan yang muncul pada fase perkembangan remaja ini dapat diminimalisir bahkan dihilangkan, jika orangtua, guru dan masyarakat mampu memahami perkembangan jiwa, perkembangan kesehatan mental remaja dan mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja.
persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
untuk mencegah terjadinya dampak negatif tersebut, perlu diketahui perubahan yang terjadi dan karateristik remaja sehingga remaja dapat melalui periode ini dengan optimal dan ia mampu menjadi individu dewasa yang matang baik fisis maupun psikisnya.
sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1854941-kesehatan-mental-remaja/
http://www.jakartamotorhonda.com/product/38/130/Masalah-Kesehatan-Mental-Remaja-di-Era-Globalisasi/?o=default
Tuesday, March 20, 2012
Monday, March 19, 2012
kesehatan mental (mental hygiene)
istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).
kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.
lalu, apa saja hal atau faktor yang mempengaruhi kesehatan mental manusia
mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external.
keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
A. faktor Internal
faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
B. faktor Eksternal
faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
cara-cara meningkatkan kesehatan mental:
1. membaca
membaca membiarkan dan membuat pikiran anda menguraikan/menerjemahkan, membeda-bedakan, melakukan interpretasi dan berinteraksi. Membangunkan rasa keingintahuan, intelektual atau kecerdasan anda akan tertantang, dan pikiran anda akan terjaga dan selalu anda gunakan.
2. menulis
tindakan menulis sebuah catatan akan merangsang proses-proses mental dalam diri anda. Tujuan menulis catatan menyediakan dan memberikan kita sebuah cara untuk menejelaskan dan mengatur pikiran kita.
beberapa orang menyukai dan selalu menulis jurnal dan diary atau buku harian sebagai suatu cara melepaskan pikiran dan emosi. Menulis dalam kapasitas ini adalah sebuah cara yang baik sekali untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamati dan mengingat kembali.
3. menghafal.
ketika sesuatu hal menjadi kenangan, "menggunakannya atau kehilangannya adalah sebuah rekomendasi yang adil. Semakin banyak anda menggunakan kemampuan memori atau daya ingat anda, semakin baik pula kemampuan otak/mental anda dalam mengingat hal-hal tersebut.
4. menikmati musik
menurut sejarah, musik selalu menjadi bagian dari perayaan kesenangan dan juga kemeriahan. Hanya saja baru-baru ini telah dipelajari bahwa terapi musik dapat membantu menurunkan stress, menstimulasi atau merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu daya ingat.
sumber
http://blogkesehatanmental.wordpress.com/2011/03/29/definisi-kesehatan-mental/
http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi
http://dimasmis.blogspot.com/2009/04/cara-cara-meningkatkan-kesehatan.html
kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).
kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.
lalu, apa saja hal atau faktor yang mempengaruhi kesehatan mental manusia
mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external.
keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
A. faktor Internal
faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
B. faktor Eksternal
faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
cara-cara meningkatkan kesehatan mental:
1. membaca
membaca membiarkan dan membuat pikiran anda menguraikan/menerjemahkan, membeda-bedakan, melakukan interpretasi dan berinteraksi. Membangunkan rasa keingintahuan, intelektual atau kecerdasan anda akan tertantang, dan pikiran anda akan terjaga dan selalu anda gunakan.
2. menulis
tindakan menulis sebuah catatan akan merangsang proses-proses mental dalam diri anda. Tujuan menulis catatan menyediakan dan memberikan kita sebuah cara untuk menejelaskan dan mengatur pikiran kita.
beberapa orang menyukai dan selalu menulis jurnal dan diary atau buku harian sebagai suatu cara melepaskan pikiran dan emosi. Menulis dalam kapasitas ini adalah sebuah cara yang baik sekali untuk meningkatkan kemampuan dalam mengamati dan mengingat kembali.
3. menghafal.
ketika sesuatu hal menjadi kenangan, "menggunakannya atau kehilangannya adalah sebuah rekomendasi yang adil. Semakin banyak anda menggunakan kemampuan memori atau daya ingat anda, semakin baik pula kemampuan otak/mental anda dalam mengingat hal-hal tersebut.
4. menikmati musik
menurut sejarah, musik selalu menjadi bagian dari perayaan kesenangan dan juga kemeriahan. Hanya saja baru-baru ini telah dipelajari bahwa terapi musik dapat membantu menurunkan stress, menstimulasi atau merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu daya ingat.
sumber
http://blogkesehatanmental.wordpress.com/2011/03/29/definisi-kesehatan-mental/
http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi
http://dimasmis.blogspot.com/2009/04/cara-cara-meningkatkan-kesehatan.html
Subscribe to:
Posts (Atom)